Hormon
auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman. Nama lain dari hormon
ini adalah IAA atau asam indol asetat. Letak dari hormon auksin ini terletak
pada ujung batang dan ujung akar. Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu
dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar mnaupun
pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan
sel. Mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja
hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka
pertumbuhannya akan lambat karena kerjka auksin dihambat oleh matahari tetapi
sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat
cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan
ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang
disebut dengan fototropisme.
Untuk
membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus
mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah
untuk mengetahuinya.
Sedangkan
untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap diantaranya untuk
tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat
selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat
kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh
sinar matahari.
Sedangkan
untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat
gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan,
hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Jika
ditanam di tempat gelap, maka tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran
sel dan memacu pemanjanga sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin
ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon
ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak
terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, warna
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil. Peristiwa ini disebut
”etiolasi”.
Jika
ditanam di tempat terang, maka tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di
atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang lebih sehat, subur, dan daun terlihat
segar serta memiliki cukup klorofil.