mak
A. Pengertian
Oncom
Ada dua jenis utama oncom: oncom merah dan oncom hitam.
Oncom merah didegradasi oleh kapang oncom Neurospora sitophila atau N. intermedia sedangkan
oncom hitam didegradasi oleh kapang tempe Rhizopus oligosporus dan atau jenis-jenis Mucor.
B. Proses Pembuatan Oncom
C. Nilai dan mutu gizi
D. Pengolahan oncom
Oleh : M. Akhsanil Auladi XII IPA3
A. Pengertian
Oncom
Oncom adalah makanan
asal Indonesia
yang terutama populer di Jawa Barat. Makanan ini adalah produk fermentasi
yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang, mirip dengan pengolahan terhadap tempe. Perbedaaannya
adalah bahwa pada oncom hasil olahan dinyatakan siap diperdagangkan setelah
kapang menghasilkan spora,
sementara pada tempe
hasil olahan diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora (baru dalam tahap
hifa).
Oncom adalah satu-satunya bahan makanan manusia yang
diolah dengan melibatkan jenis Neurospora.
B. Proses Pembuatan Oncom
Oncom merah umumnya dibuat dari bungkil tahu, yaitu kedelai
yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu, sedangkan oncom hitam umumnya
dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadangkala dicampur ampas
(onggok) singkong
atau tepung singkong (tapioka), agar mempunyai tekstur yang lebih baik
dan lebih lunak. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang
tanah yang telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi.
Walaupun kedua bahan substrat tersebut berupa limbah,
kandungan gizinya
sesungguhnya masih cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan manusia.
Kapang oncom mengeluarkan enzim amilase, lipase dan protease
yang aktif selama proses fermentasi dan memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula, penguraian
bahan-bahan dinding sel
kacang, penguraian lemak,
serta pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang memunculkan
aroma sedap dan harum. Protein juga terdegradasi namun tidak penuh dan
berakibat meningkatnya daya cerna.
Untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang tanah,
pertama-tama direndam dalam air bersih selama 3-4 jam, setelah itu ditiriskan,
diayak, dan kemudian dicampur dengan tepung tapioka. Selanjutnya, campuran ini
dikukus. Setelah masak, adonan diratakan di atas tatakan dari bambu, dan
ditaburi dengan ragi
setelah dingin. Inkubasi dilakukan setelah ditutup dengan daun pisang bersih
dalam suhu ruang yang hangat (25-30 °C ) dan kelembaban tinggi, selama 2
sampai 3 hari.
C. Nilai dan mutu gizi
Oncom memiliki kandungan gizi yang relatif baik dan
dapat menjadi sumber alternatif asupan gizi yang baik karena harganya murah.
Kandungan karbohidrat
dan protein
tercerna cukup tinggi pada oncom dari bungkil kacang tanah. Selain itu,
populasi kapang diketahui dapat menekan produksi aflatoksin
dari Aspergillus flavus yang
telah mencemari substrat (bungkil). Degradasi yang dilakukan oleh kapang
menyebabkan beberapa oligosakarida sederhana seperti sukrosa,
rafinosa, dan stakhiosa menurun pesat
kandungannya akibat aktivitas enzim α-galaktosidase yang dihasilkan kapang (terutama N. sitophila).[4]
Hal ini baik bagi pencernaan karena rafinosa dan stakhiosa bertanggung jawab
atas gejala flatulensi
yang dapat muncul bila orang mengonsumsi biji kedelai atau kacang tanah.
Hal yang perlu disempurnakan agar daya terima
masyarakat meningkat terhadap oncom adalah yang menyangkut penampilan, bentuk,
serta warnanya.
Untuk lebih meningkatkan daya terima oncom di masyarakat luas, perlu
diperhatikan masalah sanitasi bahan baku ,
peralatan pengolah, dan lingkungan, serta kebersihan pekerja yang menangani proses
pengolahan.
Dalam kaitan dengan aflatoksin, penggunaan kapang N.
sitophila dalam proses fermentasi bungkil kacang tanah dapat mengurangi
kandungan aflatoksin sebesar 50 persen, sedangkan penggunaan kapang Rh.
oligosporus dapat mengurangi aflatoksin bungkil sebesar 60 persen. Aflatoksin
dihasilkan pada kacang-kacangan dan biji-bijian yang sudah jelek mutunya. Untuk
mencegah terbentuknya aflatoksin, sangat dianjurkan menggunakan bahan baku yang bermutu baik.
D. Pengolahan oncom
Oncom jarang sekali dimakan mentah. Pengolahan yang
paling populer adalah digoreng kering seperti tempe. Oncom dapat pula
menjadi campuran sambal
(disebut sambal oncom). Pengolahan populer yang menggunakan sambal oncom
sebagai pengisi adalah comro ("oncom dijero"), penganan khas Pasundan.
Oncom juga menjadi bahan campuran pada laksa dan makanan berkuah
lainnya.
Oncom dianggap masih kurang termanfaatkan meskipun berpotensi besar sebagai pemasok proteintempe. bagi kalangan menengah ke bawah karena harganya yang
lebih rendah daripada