English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

2 Apr 2011

I Gusti Ngurah Rai

 I Gusti Ngurah Rai , nama ini tentunya tidak asing bagi kita bangsa Indonesia. Dia adalah salah satu pahlawan Indonesia yang punya jasa cukup besar bagi bangsa ini. Jasa  Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai tidaklah kecil, tercatat dia pernah memipin perang yang cukup hebat. I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Kabupaten Badung,Bali Hindia Belandatepatnya pada tanggal  30 Januari 1917 bertepatan dengan terjadinya gempa bumi yang sangat hebat di Bali. Gempa istilah Balinya adalah gejor atau gejer sehingga I Gusti Ngurah Rai sebelumnya bernama I Gusti Ngurah Gejor. Terlahir dari pasangan I Gusti Ngurah Patjung dengan I Gusti Ayu Kompyang. dan gugur sebagai pejuang kemerdekaan di desa Marga, Tabanan, 20 November 1946 pada usia 29 tahun. Atas jasa yang ditorehkannya ia mendapat gelar Brigjen TNI Anumerta gelar yang diberikan pemerintah Indonesia kepada I Gusti Ngurah Rai kemudian dibadikan dengan pembuatan bandara dengan nama itu   hidupnya I Gusti Ngurah Rai pernah memimpin perang puputan yang sangat besar. Puputan berarti perang habis-habisan dalam perang ini I Gusti Ngurah Rai bertempur habis-habisan melawan belanda yang berusaha mengusai bali saat itu dengan dibantu pasukanya yang bernama ciung wanara, Belanda juga sempat kebingungan dan gempar saat menghadapi pasukan dari I Gusti Ngurah Rai karena tidak tahu kedudukan ciung wanara .dengan usaha terakhir Belanda melakukan serangan dari udara yang mendesak ciung wanara  pada tanggal 20 November 1946 pada tanggal ini I Gusti Ngurah Rai tewas dengan hormat sebagai pejuang Indonesia.  I Gusti Ngurah Rai melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama puputan margarana yang berasal dari kata marga, marga adalah sebuah desa di Tabanan, Bali. Bersamaan dengan 1.372 anggotanya pejuang MBO I Gusti Ngurah Rai melakukan perjuangan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia terutama bagi rakyat Bali yang ia bela. Ternyata sangat besar perjuangan yang dilakukan seorang I Gusti Ngurah Rai bukan?
            I Gusti Ngurah Rai memang orang yang sangat kritis dikondisi  saat itu, penjajahan yang dilkukan belanda yang sangat kejam terhadap rakyat Bali membuat I Gusti Ngurah Rai berinisiatif melakukan perlawan dan berharap bisa mengusir belanda saat itu dari Bali. Kronologi perang puputan berawal saat rakyat merayakan Proklamasi Kemerdekaaan Indonesia dikumandangkan,saat itu  Ngurah Rai menjadi Komandan Resimen Sunda Kecil. Ia dan pasukannya, Ciung Wanara, melakukan longmarch merayakan proklamasi Indonesia yang sangat berharga ke Gunung Agung,tepatnya  ujung timur Pulau Bali. Disaat pasukan I Gusti Ngurah Rai merayakan kemerdekaan serdadu Belanda mencegat mereka di Desa Marga.
Ketika itu, pagi hari pada 20 November 1946. Bunyi letupan senjata tiba-tiba serentak mengepung ladang jagung di daerah perbukitan, sekitar 40 kilometer dari Denpasar itu.
Pasukan pemuda Ciung Wanara yang siap dengan pertahanannya menunggu komando Gusti Ngurah Rai untuk membalas serangan. Begitu tembakan tanda menyerang diletuskan, puluhan pemuda menyeruak dari ladang jagung dan membalas sergapan tentara Indische Civil Administration (NICA) yang dibentuk oleh Belanda. Dengan bersenjatakan  senapan rampasan, Ciung Wanara tanpa takut melawan Belanda yang akhirnya bisa memukul balik Belanda. NAmun pertempurang yang sangat hebat ini belum usai. Kali ini, bukan hanya letupan sejata yang terdengar, NICA menggempur pasukan muda Gusti Ngoerah Rai ini dengan bom dari pesawat udara. Hamparan sawah dan ladang jagung yang subur itu kini menjadi ladang pembantaian penuh asap dan darah par pejuang yang sangat berarti bagi Indonesia. Seperti arti yang mendasari perang puputan “ perang habis-habisan” perang puputan dilakukan I Gusti Ngurah Rai sampai ia meninggal. Dan perang itu akhirnya usai dengan meninggalnya seorang Kusuman bangsa yang benama I Gusti Ngurah Rai.
            Jasa I Gusti Ngurah Rai banyak diabadikan selain nama bandara yang sudah dibahas sebelumnya, perjuangan I Gusti Ngurah Rai  juga diabadikan dalam uang bernominal Rp. 50.000 dan buku "Bergerilya Bersama Ngurah Rai" yang berisi detail perjuangan I Gusti Ngurah Rai  Perjuangan Ciung Wanara juaga diabadikan dalam sebuah Monumen Nosional, monument itu berada di Ladang jagung yang dulu digunakan untuk melawan Belanda.  Monumen itu diberi nama Taman Pujaan Bangsa Margarana. Sebuah tugu segi lima setinggi 17 meter dibangun di tengah areal monumen. Foto I Gusti Ngurah Rai terpasang di sisi depan tugu yang disebut Candi Pahlawan Margarana. Berdiri depan tugu ini seperti melompat ke masa lalu, mengingat para pemuda Bali yang kini namanya terpahat di nisan-nisan monumen. Sesaji berupa canang (persembahan terbuat dari anyaman janur dan bunga) dan ceceran bungan terlihat di sekitar tugu. Sejumlah remaja juga tengah menyiapkan sesaji penghormatan pada Ngurah Rai dan 1371 orang pahlawan lainnya yang juga dimakamkan di kawasan ini.“Jiwa Gusti Ngurah Rai akan terus abadi, walau sudah puputan. Beliau masih muda,” ujar Jero Mangku Margarana, seorang pria tua yang delapan tahun memimpin persembahyangan di area tugu di Candi Pahlawan Margarana.Proklamsi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945 tercakup dalam sejumlah simbol di tugu ini. Tinggi tunggu dibuat 17 meter, lalu jumlah meru atau tumpukkan tugu 8 (bulan kedelapan), jumlah anak tangga empat buah, dan tugu bersegi lima. Suasana sejuk, rindang, dan perbukitan di utara menambah asri kawasan monumen ini.Setiap tahun, saat pergantian tahun ajar, ribuan siswa secara rutin menguntungi tempat ini. Selain situs sejarah, kawasan ini memang sangat enak menjadi tempat rekreasi pendidikan. Bahkan untuk keluarga juga. Kawasan ini terbagi menjadi beberapa bagian. Depan pintu masuk adalah Patung Panca Bakti. Yakni lima buah patung gerilya terdiri atas pemuda, buruh, alim ulama, tani, dan wanita tengah bergerilya, menggambarkan persatuan dalam perjuangan kemerdekaan. Bagian tengah berdiri Candi Pahlawan Margarana berisi foto Ngurah Rai dan surat penolakan berundingnya pada Belanda. Bagian belakang adalah Taman Bahagia, terdiri dari 1372 buah nisan dari pejuang yang gugur. Nisan berarsitektur simbol agama Hindu, Budha, Islam, dan Kristen, mencerminkan keyakinan yang dianut pahlawan-pahlawan itu. Di sisi timur ada Gedung Sejarah berisi museum kecil yang merangkum jejak perjuangan I Gusti Ngurah Rai, persenjataan sederhana pasukan Tjiung Wanara, dan lainnya yang cukup menarik. elain itu ada Taman Suci, Taman Seni Budaya, dan Taman Karya Alam yang diperuntukkan untuk kegiatan rekreasi dan edukasi. Kolam-kolam penuh ikan, balebengong, pohon-pohon rindang, dan perbukitan di utara kawasan ini menjadikan kawasan ini nyaman. Makam pahlawan yang terawat dan halaman rumpu yang bersih akan mendukung berbagai kegiatan edukasi sejarah bagi siswa dan masyarakat yang berkunjung. Suasana ini sangat mendukung kegiatan diskusi atau refleksi sejarah ketika kita berusaha merekonstruksi peristiwa puputan 20 November itu. Yang kurang hanya informasi dan suasana interaktif bagi pengunjung. Sementara di Denpasar, sebuah monumen megah juga didirikan untuk memudahkan kita mengenal perjuangan rakyat Bali merebut kemerdekaan dari penjajah. Sebuah museum dalam monumen, bernama Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi. Berlokasi di Jl. Puputan Niti Mandala Renon. Museum ini tak hanya merekam jaman perjuangan kemerdekaan tapi jaman pra sejarah dan kehidupan orang Bali. Jejak perjuangan Ngurah Rai diperlihatkan dalam diorama yang memperlihatkan babak-babak penting sejarang Bali. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya digambarkan sedang menyusun taktik dan ketika perang Puputan Margarana. Suatu perjalanan napak tilas yang menarik. Membuka ingatan pada jiwa-jiwa kepahlawanan masa lalu, untuk direkonstruksi sesuai konteks masa kini.Nah itu adalah gambaran perjuangan  I Gusti Ngurah Rai bagi bangsa ini.   
Perjuangan I Gusti Ngurah Rai tidaklah berarti tanpa penerus dari para pemuda Indaonesia. Dengan semangat perjuangan kita sebgai bangsa Indonesia, mari pertahankan Indonesia seperti apa yang telah diajarkan . I Gusti Ngurah Rai.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More